Mengapa tarif CDMA bisa lebih murah?
Sejak hadirnya operator CDMA baik itu Flexi, Esia maupun Fren di kancah dunia seluler di Indonesia, terjadi perang tarif (price war) antar operator, operator berbasis GSM, tak mau kalah banting harga juga.
Tentunya yang diuntungkan adalah konsumen. Tapi mengapa operator CDMA berani banting harga yang sangat murah.
Tentunya yang diuntungkan adalah konsumen. Tapi mengapa operator CDMA berani banting harga yang sangat murah.
waktu dulu investasi operator untuk membangun infrastruktur untuk operator GSM persubscriber-nya diperlukan biaya kurang lebih 600 USD. Bandingkan waktu itu untuk infrastruktur yang berbasis CDMA hanya 150 USD. Ditambah lagi biaya penggunaan frekuensi yang dikenakan pemerintah Indonesia untuk frekuensi fixed wireless access, jauh lebih murah.
Apalagi saat ini, investasi infrastruktur CDMA jauh lebih murah, untuk buatan Cina, semisal ZTE dan Huawei, hanya berisar 8 USD per subscriber.
diambil dari berbagai sumber
Apalagi saat ini, investasi infrastruktur CDMA jauh lebih murah, untuk buatan Cina, semisal ZTE dan Huawei, hanya berisar 8 USD per subscriber.
diambil dari berbagai sumber
o0o jadi gitu to sebabnya. baru tau aku. thanks yach atas infonya.... :D
ReplyDeletetapi sayang koneksi internetnya Flexi lebih mahal dikit daripada IM3 dan Telkomsel.. hik hik...
ReplyDeletesalam,
http://www.budiarno.com
oalah.... ngono to, tapi aku jek tetep gak mudheng piye iki
ReplyDelete